Pendidikan Kepramukaan Dengan Metode Active Learning

Active learning sejalan dengan pendidikan kepramukaan yang menekankan pentingnya proses pendidikan, latihan dan kegiatan yang yang menarik

Merujuk kepada keputusan Kwartir Nasional (KWARNAS) Gerakan Pramuka Nomor 200 Tahun 2011 mengenai Panduan Teknik Kursus Pembina Mahir, menyebut jika pendidikan kepramukaan adalah suatu proses pendidikan sepanjang hayat yang menggunakan tatacara kreatif, rekreatif, dan edukatif dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Melalui Kegiatan pramuka yang menarik, menggembirakan, tidak membosankan, penuh rintangan dan tantangan, juga sesuai talenta dan minatnya diharapkan kemantapan spiritual, emosional, sosial, intelektual, fisik serta pengalaman peserta didik dapat berkembang secara baik terukur, dan terarah.

Mengadakan latihan Pramuka yang menarik, menggembirakan, tidak membosankan, penuh rintangan dan tantangan bisa diraih dengan menerapkan metode latihan pramuka yang pas dan tepat, salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode active learning. Metode active learning ini memiliki sifat "dari, oleh dan untuk peserta didik" atau menjadikan "peserta didik sebagai pusat pembelajaran". 

Pengertian 

Pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pembelajaran aktif telah diyakini oleh sebagian besar para teoritisi, praktisi dan pemegang kebijakan di hampir seluruh belahan muka bumi ini sebagai sebuah konsep pembelajaran yang memberikan harapan bagi tercapainya mutu pembelajaran.

Baca Juga : Tujuan dan Fungsi Gerakan Pramuka

Ciri-Ciri Metode Active Learning / Pembelajaran Aktif

Menurut para ahli pendidikan, metode active learning memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Latihan atau Kegiatan belajar berpusat dan berfokus pada peserta didik
  2. Latihan atau Kegiatan belajar mendorong peserta didik berfikir secara aktif dan kreatif
  3. Latihan atau Kegiatan belajar berkaitan dengan kehidupan nyata
  4. Latihan atau Kegiatan belajar harus bisa melayani gaya belajar peserta didik yang relatif berbeda satu dengan yang lainnya
  5. Latihan atau kegiatan pembelajaran Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan
  6. Latihan atau kegiatan pembelajaran harus bisa mendorong peserta didik untuk berinteraksi multiarah antara dirinya dengan temannya, dirinya dengan pembinannya, dirinya dengan lingkungannya dan lain sebagainya.
  7. Latihan atau kegiatan belajar menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar
  8. Mendorong peserta didik melalui penghargaan, pujian, pemberian semangat.
  9. Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
  10. Menciptakan suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.

Kelebihan Metode Active Learning / Pembelajaran Aktif

Metode pembelajaran aktif atau active learning ini dilatarbelakangi oleh pandangan Konfusius di China lebih dari 2400 tahun yang silam, yang menyatakan bahwa: yang saya dengar, saya lupa; yang saya lihat, saya ingat; dan  yang saya lakukan, saya paham. Untuk tujuan pembelajaran atau pendidikan  Silberman (2006) memodifikasi dan memperluas ketiga pernyataan sederhana dalam ajaran konfusius di atas menjadi apa yang disebut paham belajar aktif, sebagai berikut: What I hear, I forget; What I see, I remember a litle; What I hear, see and ask questions abaut or discuss with someone else, I begin to Understand; What I hear,  see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill; What I teach to another, I master. 
Badan Pendidikan dan Kebudayaan PBB mencanangkan  4  pilar pendidikan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, 4 pilar tersebut yaitu :
  1. learning to know, yaitu mempelajari ilmu pengetahuan berupa aspek kognitif dalam pembelajaran.
  2. learning to do, yaitu belajar melakukan yang merupakan aspek pengamalan dan pelaksanaannya.
  3. learning to be,  yaitu belajar menjadi diri sendiri berupa apsek  kepribadian dan kesesuaian dengan diri anak.
  4. learning to life together, yaitu  belajar hidup dalam kebersamaan yang merupakan aspek kesosialan anak,  bagaimana bersosialisasi, dan bagaimana hidup toleransi dalam keberagaman yang ada di sekililing siswa/peserta didik.
Keempat pilar itu kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa indonesia menjadi pembelajaran PAKEM atau kependekan dari Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, juga berpusat dan berfokus pada peserta didik serta pembelajaran yang dilakukan harus menyenangkan supaya peserta didik termotivasi untuk belajar mandiri tanpa harus diperintah, juga supaya para peserta didik tidak merasa terbebani.

Metode active learning untuk pendidikan kepramukaan

Active learning sejalan dengan pendidikan kepramukaan yang menekankan pentingnya proses pendidikan, latihan dan kegiatan yang yang menarik, menyenangkan, tidak membosankan, penuh rintangan dan tantangan, serta sesuai dengan bakat dan minatnya sebagaimana disebutkan dalam rujukan pendidikan kepramukaan di atas. Metode ini juga akan menjadikan latihan pramuka menarik karena peserta didik menjadi aktif dan tidak pasif.


Untuk dapat menerapkan metode active leaning maka para Pembina Pramuka harus memperhatikan 4 yaitu : 
  1. pendidikan kepramukaan
  2. peserta didik
  3. pembina, dan 
  4. proses pendidikan kepramukaan. 
Keempat aspek tersebut harus diperhatikan dan menjadi satu kesatuan pemahaman dan acuan dalam menyusun program dan kegiatan. Pemahaman terhadap pendidikan  kepramukaan adalah pemahanan terhadap  hakekat prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan. Pemahaman terhadap peserta didik adalah pemahaman terhadap keberadaan, sifat dan karakter anak dan remaja Indonesia yang memiliki bakat dan minat berbeda, Pemahaman terhadap Pembina Pramuka adalah pemahaman tugas dan tanggungjawab Pembina Pramuka sebagai anggota dewasa Gerakan Pramuka serta Pemahaman terhadap proses pendidikan kepramukaan adalah pemahaman terhadap segenap kurikulum, metode, model dan media latihan di lingkungan kepramukaan.