Manajemen Jelajah Alam #2 : Membentuk Regu / Sangga Kerja

Kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan jelajah alam dipengaruhi oleh adanya tingkat kesiapan dan kesigapan regu/sangga kerja yang dibentuk.

 

Manajemen Jelajah Alam #2 : Membentuk Regu / Sangga Kerja

Salam Pramuka!

    Hallo kakak-kakak ? bagaimana kabarnya hari ini ? kami doakan semoga sehat selalu ya. Jangan lupa tetap jangan kesehatan dan jangan lupa harus tetap bahagia. Oke pada artikel kali ini akan dibahas mengenai manajemen jelajah alam #2 yaitu membentuk regu / sangga kerja.

    Namun Sebelum itu jika kakak-kakak belum membaca mengenai manajemen jelajah alam #1 yaitu merencanakan kegiatan, kakak-kakak bisa baca disini :

Manajemen Jelajah Alam #1 : Merencanakan Kegiatan

Membentuk Regu Atau Sangga Kerja

    Kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan jelajah alam secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya tingkat kesiapan dan kesigapan dari regu / sangga kerja yang dibentuk. Apabila kegiatan jelajah alam ini diformulasikan untuk golongan Penggalang, maka panitia yang ditunjuk bisa diambilkan dari golongan Penegak / Pandega (di gugus depannya sendiri atau kerja sama dengan gugus depan yang mempunyai satuan Penegak / Pandega). Namun, jika kegiatan jelajah alam ini diformulasikan untuk anggota Pramuka Penegak / Pandega, maka sangga kerjanya sebaiknya diambil dari sesama anggota Pramuka Penegak / Pandega (hal ini sesuai dengan prinsip kegiatan penegak / Pandega: dari, oleh, dan untuk Penegak / Pandega).

    Regu atau kelompok yang akan mengikuti kegiatan jelajah alam sudah dibentuk sejak dimulainya latihan harian. Dengan demikian, regu atau kelompok yang ikut perkemahan atau jelajah alam adalah regu yang sudah solid dan memiliki integritas diri dalam kelompok yang kuat. Pembentukan regu atau kelompok dilaksanakan secara demokratis dengan pemilihan anggota dan pimpinan regu secara mufakat. Jika jelajah alam dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan perkemahan, maka setiap regu mengirimkan 6 atau 8 anggota, sedangkan sisanya 2 orang piket tenda dengan tugas memasak, membetulkan kondisi tenda, tempat jemuran, tempat sepatu, dan merapikan lingkungan.

Baca Juga :

  1. Makna, Fungsi, dan Macam-macam Salam Pramuka
  2. Tingkatan dalam gerakan pramuka

    Sementara itu jika jelajah alam dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Latihan rutin, maka jumlah anggota jelajah alam ini bisa mengikutsertakan seluruh anggota regu. Kelengkapan unsur regu sangga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan jelajah alam ini antara lain sebagai berikut :

Mencari Jalur Jelajah Alam dan Pemberi Tanda Jejak

    Track atau rute wilayah jelajah alam ini disesuaikan dengan peserta, waktu tempuh yang dibutuhkan serta jumlah pos yang ditetapkan. Mengenai waktu tempuh yang dibutuhkan sebisa mungkin tidak melebihi waktu shalat dzuhur, tetapi jika diperkirakan track yang akan dilalui membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga melebihi waktu shalat dzuhur, hendaknya pos tertentu dalam jelajah alam didekatkan dengan tempat ibadah atau sumber air.

    Untuk tanda-tanda jelajah alam yang akan dipasang, hendaknya tidak lagi menggunakan bahan yang dapat merusak alam sekitar atau merusak keindahan alam sekitar, misalnya cat. Untuk kepentingan tanda jelajah alam ini bisa digunakan bantuan khusus seperti, gelas minum plastik, atau bahan-bahan lain yang tidak mudah hilang/rusak.

    Selain dua hal di atas, ada hal lain yang ikut diperhatikan ketika mencari dan menetapkan track yang akan dipakai untuk jelajah alam, yaitu jalur yang aman dan tidak banyak mengandung risiko bahaya yang amat tinggi, misalnya menyeberangi sungai atau danau. Jika sekiranya perlu menyeberang sungai, hendaknya disiapkan peralatan yang dibutuhkan dan tim penolong keselamatan, misalnya tali/tambang, tongkat, gethek, jembatan darurat.

Petugas/Penjaga Pos dan lain-lain

    Petugas/penjaga pos adalah anggota yang bertugas melayani dan membantu kelompok regu/sangga yang datang untuk menerima dan mengerjakan tugas yang akan diberikan. Jumlah anggota yang akan ditempatkan untuk setiap pos bisa dua orang, sehingga antarkeduanya bisa saling berbagi pengalaman dan memupuk persaudaraan serta tanggung jawab. Pelayanan pos (penerimaan laporan kedatangan regu/sangga, pemberian soal/tugas dan penerimaan laporan pelaksanaan tugas/penyelesaian soal) hendaknya dilaksanakan secara tertib urut satu per satu regu/sangga. Untuk efektivitas pelayanan regu/sangga, dua orang yang bertugas bisa berbagi tugas, satu orang melayani kedatangan dan satu orang lagi menerima laporan pelaksanaan tugas.

    Jika sekiranya pelaksanaan jelajah alam itu diikuti oleh regu/sangga dengan jumlahnya yang banyak (putra dan putri), kemudian menerapkan sistem kereta api (sebagian diberangkatkan untuk menuju pos awal dan sebagian yang lain diberangkatkan menuju pos terakhir), maka penerimaan kedatangan regu/sangga dan penerimaan laporan pelaksanaan tugas bisa diberikan kepada setiap penjaga pos.

    Untuk keperluan keselamatan dan validasi keutuhan regu/sangga yang telah melewati track/jalur jelajah alam dan telah kembali ke basecamp lagi, bisa ditugaskan anggota penyapu jalur yang diberangkatkan setelah regu/sangga terakhir diberangkatkan.

Sumber : Muflihin, Hizbul.(2019).Mengajar dan Membina Kegiatan Pramuka. Bandung: PT Remaja Rosdakarya