Hidup itu Memiliki Beragam Varian Rasa, Setiap Orang Berhak Memilih Rasa Favoritnya

Manusia diciptakan Tuhan begitu menawan. Setiap jiwa memiliki keunikan dan perbedaan. Mulai dari bentuk tubuh, jenis kelamin, ras, adat dan sebagainya
Rasa Kehidupan

Manusia diciptakan Tuhan begitu menawan. Setiap jiwa memiliki keunikan dan perbedaan. Mulai dari bentuk tubuh, jenis kelamin, ras, adat, budaya, bangsa, agama, hobby, keahlian, cita-cita maupun prinsip hidup, semuanya dimiliki oleh manusia, tetapi terkadang takarannya tidak sama.

Perbedaan-perbedaan tersebut, Tuhan ciptakan bukan untuk memecah belah umat manusia. Melainkan, perbedaan dihadirkan agar manusia mampu melengkapi satu sama lain. Misalnya, si A sangat ahli dalam bidang otomotif, sementara si B sangat piawai dalam bidang melukis. Keduanya tentu memiliki keahlian yang berbeda dan sangat mencolok. Akan tetapi, seandainya mereka bekerjasama, tentunya bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa pula. Misalnya suatu hari si A ingin mendasain mobilnya dengan lukisan, tapi sayangnya ia tidak bisa melukis, maka ia pun meminta bantuan kepada si B yang jago melukis. Keesokan harinya, motor si B mogok di tengah jalan. Tetapi ia tidak memahami permasalahan mesin, maka ia pun menghubungi si A untuk membantu memperbaiki motornya.

Indah bukan ? Dengan adanya perbedaan, setiap orang bisa saling menolong, seling bebagi dan saling melengkapi. Kehidupan akan lebih berwarna dengan ragamnya keunikan yang dimiliki oleh setiap insan dan puncaknya adalah "terciptanya kedamaian".  

Tetapi kondisi hari ini, di Indonesia, bahkan di Dunia, banyak sekali yang merasa enggan untuk menghargai perbedaan. Setiap orang merasa paling benar sendiri, sehingga menyalahkan orang yang berbeda pandangan dengannya, semua orang seolah-olah harus sejalan sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Ada pula orang yang merasa paling ahli, paling mulia, paling berkuasa sehingga merendahkan kubu yang lain. Bayangkan jika hal ini terjadi terus menerus ? Sangat miris, bukan ? Maka dari itu, mari kita tanamkan jiwa toleransi sejak dini, sehingga kelak bisa berbagi kedamaian di muka bumi.

Apa itu toleransi ? Toleransi dapat kita maknai sebagai sikap saling menghargai, menghormati dan memaklumi perbedaan yang terjadi, baik pendapat, pandangan maupun kepercayaan yang bertentangan dengan diri sendiri.

Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan di antara sesama.Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai ragam kehidupan.

Hari ini, banyak sekali orang bermusuhan hanya karena berbeda pilihan. Biasanya situasi ini terjadi setiap menjelang pemilu. Misalnya, si A memilih calon nomor 1 dan si B memilih calon nomor 2 . Karena si A merasa calon nomor 1 adalah pilihan yang paling benar, maka si A pun memaksa si B untuk mengikuti pilihannya dan menjelek-jelekan calon yang lain. Inilah yang terjadi di Indonesia saat ini. Banyak pertikaian terjadi hanya karena berbeda pilihan. Sebetulnya, ada satu hal yang perlu ditekankan disini, bahwa setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, setiap orang berhak memilih dan setiap orang tidak berhak protes terhadap pilihan yang telah dipilih orang lain. Karena bisa jadi, setiap pilihan yang diambil oleh setiap orang  memiliki kadar kebaikan sesuai dengan jalan kehidupannya.

Perbedaan bukanlah sesuatu yang mesti diperdebatkan. Ketika terjadi perbedaan pandangan, misalnya. Kita harus pahami bahwa ketika pandangan satu berkata A dan pandangan yang lain berkata B, maka yakinilah dalam diri kita bahwa setiap pandangan tersebut memiliki sisi baiknya masing-masing dan kita berhak memilih pandangan yang kita anggap baik tanpa harus mencela pandangan yang lain.

Toleransi menciptakan keindahan yang luar biasa. Berbeda tak menjadi masalah, justru harus bisa menjadi upaya merangkul diri untuk saling melengkapi, bersatu dan tidak berseteru. Bukankah Indonesia merdeka karena satu jua ? Beragam budayanya, bahasanya, adat istiadat maupun kepercayaannya. Dan pada akhirnya persatuan menjadi tonggak perdamaian sehingga tercipta bangsa yang makmur dan berdaulat.

Sudah saatnya kita saling merangkul dan tidak saling memukul. Perbedaan adalah hal yang lumrah. Jangan sampai hanya karena perbedaan ras, kepercayaan, pandangan, dan prinsip, kita menjadi terpecah belah. Yuk ! sudah saatnya kita bersatu, demi menciptakan kehidupan yang lebih bermutu.